Featured Post

Danau Kelimutu dan Pesona 3 Warna Air yang Dilihat dari Langit

Keindahan Danau Kelimutu membuat banyak orang ingin ke sana. Tapi memang tidak mudah mencapai puncak gunung Kelimutu untuk menatap keind...

Tuesday, June 30, 2015

Sejarah Lahirnya Desa Boafeo (Kabupaten Ende)


 Kantor Desa Boafeo 
Desa Boafeo awalnya dikenal dengan nama Bhoafeo. Sebelum masuknya penjajah Belanda ke Boafeo, di wilayah ini belum ada sistim pemerintahan. Pada saat itu, kekuasaan tertinggi berada pada Mosalaki atau tua adat dengan kuasa secara turun temurun berdasarkan garis keturunan orang tua laki-laki (patrilineal).


Tonggak awal berdirinya desa Boafeo adalah pada saat masuknya penjajahan Belanda di Boafeo dan sekitarnya. Masuknya Belanda menimbulkan perlawanan oleh beberapa tokoh pemberontak di Boafeo.  Satu tokoh pemberontak yang terkenal adalah Sato Joto. Namun pemberontakan oleh Sato Joto ini berhasil dipadamkan, dan sejak itu tidak ada lagi pemberontakan di wilayah ini. Sekitar tahun 1918 Belanda membentuk pemerintahan di wilayah Boafeo  dan sekitarnya dengan sebutan distrik, yang berpusat di Boafeo dengan wilayah yang meliputi Boafeo dan sekitarnya, sampai Waka, atau dengan sebutan “Uzhu Wolomari dan Eko Waka”. Belanda mengangkat Dhae Rea sebagai pemimpin distrik yang pertama, yang selanjutnya diganti dengan orang-orang berikutnya.  Di tahun 1922, didirikan sekolah dasar di Boafeo.


 Gereja Katolik di desa Boafeo 


Selanjutnya, masa pemerintahan distrik berakhir dengan masuknya penjajah Jepang ke Boafeo pada sekitar tahun 1942. Sistim pemerintahan Belanda (distrik) diganti dengan sistim pemerintahan Jepang yang disebut Gunco. Sistim Gunco berlangsung dari tahun 1942 hingga 1948, atau berakhir pada saat masuknya tentara sekutu (NICA) yang memboncengi Belanda. Kembali sistem pemerintahan di wilayah ini diganti dari Gunco menjadi Hamente. Pada saat itu, Hamente Boafeo bergabung dengan hamente Mautenda dengan ibu negeri (ibu kota) di Detu Kajawa. Penyebutan sistim Hamente ini berlangsung antara tahun 1948 hingga 1953.
Selanjutnya, di era Orde Baru, ketika terjadi perubahan sistim pemerintahan dari Swapraja menjadi Kecamatan, maka wilayah Boafeo masuk dalam wilayah Kecamatan Detusoko. Selanjutnya istilah Hamente diganti dengan Koordinator. Dengan perubahan ini, hamente Boafeo terpisah dari Mautenda dengan nama baru yaitu Koordinator Wilayah Utara, yang meliputi Boafeo, Ratesuba, Mukusaki, Nabe, sampai Waka. Pada tahun 1963, wilayah Koordinator Boafeo mekar menjadi dua wilayah, yaitu Koordinator Boafeo Selatan dengan pusat administrasi di Boafeo yang meliputi wilayah Boafeo, Nabe, dan Waka, dan Koordinator wilayah utara, dengan pusat administrasi di Ratesuba.
Di tahun 1967, desa Boafeo dimekarkan menjadi dua desa, yaitu desa Boafeo dan desa Nabe. Wilayah desa Boafeo meliputi Boafeo, Wolomari, dan Oto Au. Di tahun 1998, desa Boafeo kembali melakukan pemekaran yaitu desa Boafeo dan desa Mbotulaka.
Dalam perjalanan selanjutnya,  desa Boafeo yang termasuk dalam wilayah kecamatan Detusoko, pada tahun 2000 masuk menjadi wilayah kecamatan Wewaria, dan pada tahun 2001 masuk menjadi wilayah kecamatan Maukaro.
Para pemimpin yang pernah memimpin Boafeo sejak masa distrik hingga desa sebagai berikut :


No.
Nama
Tahun
Keterangan
1.
Dhae Rea
1918-1923
Kapitan Pertama
2.
Ji Rea Ngga’e
1923-1929

3.
Mori Rangga
1929-1932

4.
Kopo Karo
1932-1936

5.
Kesu Kopo
1936-1941

6.
Markus Wora
1941-1943

7.
Yohanes Rea Ji
1943-1948
Masa Gunco
8.
Simon Seko
1948-1953
Masa Hamente dan Koordinator (Boafeo bergabung dengan Mautenda)
9.
Thomas Mboro
1954-1973

10.
Andreas Nggata
1973-1978

11.
Petrus Rangga
1978-1994

12.
Antonius Rangga
1994-2007

13.
Sipronius E. Renggi
2007-2013

14.
Quintus Laja
2013-sekarang




 Lapangan Sepak Bola dan Pemukiman Masyarakat 

Kondisi Geografis
Keadaan wilayah desa Boafeo terdiri dari perbukitan dan lembah dengan ketinggian tempat dari permukaan laut sekitar 800 m dpl. Wilayah desa ini berbatasan dengan :
-          Di Bagian Utara      : Desa Mbotulaka (Kecamatan Wewaria)
-          Di Bagian Selatan   : Desa Mbotutenda (Kecamatan Ende)
-          Di Bagian Timur     : Desa Wologai (Kecamatan Ende)xdsfettv
-          Di Bagian Barat      : Desa Kebirangga Selatan (Kecamatan Maukaro)
Luas wilayah desa Boafeo 13,4 km2.
Jarak dari ibukota Kabupaten 37 km, dengan waktu tempuh normal 3 jam perjalanan.
Jarak dari ibukota kecamatan 20 km dengan waktu tempuh 2 jam.
Wilayah administrasi desa Boafeo terdiri dari 2 (dua) dusun, 3 (tiga) RW, dan 8 (delapan) RT. 


========
Booking.com