Featured Post

Danau Kelimutu dan Pesona 3 Warna Air yang Dilihat dari Langit

Keindahan Danau Kelimutu membuat banyak orang ingin ke sana. Tapi memang tidak mudah mencapai puncak gunung Kelimutu untuk menatap keind...

Thursday, March 2, 2017

Pantai Tangga Alam, Pilihan Alternatif Warga Ende Untuk Sport Wisata Joging dan Jalan Santai

Bagi warga Kota Ende, Tangga Alam tentu tidak asing lagi ditelinga. Bagi Anda yang bukan warga kota Ende tentu bertanya-tanya..Apa maksud dari Tangga Alam ini?. Ya... yang dimaksud Tangga Alam disini adalah sebuah wilayah pantai, yang biasa digunakan sebagai tempat untuk berekreasi oleh warga Kota Ende. Pantai ini sangat sering dikunjungi oleh berbagai kalangan yang hidup di kota ini untuk berbagai aktifitas rekreatif seperti berenang, bermain pasir, bermain sepak bola, duduk santai sambil membawa makanan, dan sebagainya. Garis pantainya yang cukup datar dan lebar (sekitar 40 meter lebih) memberikan keasyikan tersendiri bagi pengunjungnya. Saat yang tepat untuk berekreasi di lokasi ini biasanya pada hari libur, atau hari sabtu dan minggu.

Jarak lokasi ini dari pusat kota Ende sekitar 4 km atau hanya ditempuh dalam waktu 20 menit ke arah timur dari pusat kota. Tepatnya ke arah desa Wolotopo (Kecamatan Ndona). Jaraknya yang dekat inilah yang membuat lokasi ini menjadi salah satu pilihan warga kota Ende untuk mengisi hari-hari liburnya.



Jalur jalan yang menggerus Tangga Alami pada bukit karang

Nama Tangga Alam sebenarnya merupakan sebutan penduduk setempat. Disebut Tangga Alam karena pada lokasi ini terdapat jalur jalan kaki (jalan tikus) yang biasa dilewati masyarakat desa Wolotopo ke kota Ende, dimana pada salah satu titik jalur tikus ini harus melewati bukit karang yang berbentuk tangga secara alami. Jalur tikus tersebut merupakan satu satunya jalan untuk mengakses ke kota Ende. Masyarakat desa Wolotopo biasa ke kota Ende untuk melakukan aktifitas perdagangan (menjual hasil bumi di pasar Wolowona atau pasar lainnya di kota Ende) dan membeli barang-barang kebutuhan mereka. Cara lain untuk mengakses ke kota Ende adalah melalui jalur laut dengan menggunakan perahu. Sayangnya, sejak tahun 90-an, Pemerintah Daerah setempat membuka jalur tikus tersebut menjadi jalan raya (dilakukan penggusuran, pelebaran dan pengerasan untuk mengurangi isolasi) agar bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda empat. Dengan pembukaan jalan raya ini jalur tikus pada bukit karang yang berbentuk tangga alami ini ikut tergerus dan diperlebar sehingga hilang dan tidak terlihat lagi tangga alaminya. Yang tersisa hanyalah bukit karang yang curam dan masih berdiri kokoh dengan batu-batu yang bergelantungan. Meski demikian, wilayah pantai dengan bukit karang ini hingga kini masih disebut Tangga Alam oleh masyarakat setempat.



Sebagai tempat wisata rekreatif, kondisi pantai ini masih alami, bersih dan asri. Dari pantai ini pula, anda bisa melihat ke arah kota Ende terutama daerah bandara Hasan Aroebusman, pelabuhan Ippi, dan pantai Arubara. Dari pantai ini pula Anda bisa melihat terbenamnya matahari di sore hari. Siluet yang terbentuk dari terbenamnya matahari merupakan pemandangan yang unik dan indah dilihat dari lokasi ini.

Keunikan lainnya, adalah bukit yang berhadapan langsung dengan pantainya yang terlihat curam, asri, dan indah. Perpaduan bukit curam dan pantainya merupakan keunikan tersendiri.

Kondisi pantainya yang bersih dan sangat indah membuat anda akan betah berlama lama disini. Sayangnya lokasi ini belum mendapat sentuhan penataan dari pemerintah setempat. Disini belum terdapat fasilitas-fasilitas pendukung yang dibangun sebagaimana selayaknya sebuah tempat wisata, yang membuat lokasi wisata menjadi lebih menarik dan tertata rapih. Demikian pula belum terdapat tempat untuk berjualan makanan/minuman. Jadi, ketika ke lokasi ini, Anda harus membawa makanan/ minuman sendiri.

Aktifitas rekreatif dengan bermain bola
Bagi Anda yang suka berenang, sebaiknya perlu berhati-hati, karena arus ombak pantai ini cukup berbahaya. Berkaitan dengan ini, hingga kini belum ada tanda larangan atau rambu peringatan yang dibangun pemerintah setempat. Jadi Anda perlu berhati-hati jika ingin berenang. Kebanyakan pengunjung yang datang ke tempat ini hanya sebatas bermain di pantai (bermain pasir, bermain bola, dan berolahraga), dan memancing (bahasa setempat disebut "weke ika"). Menikmati berenang di air laut dengan aman tanpa takut terbawa ombak, merupakan harapan pengunjung bagi pemerintah setempat, dengan membangun tembok pembatas dan pemecah gelombang di areal pantai ini (terinspirasi dengan pantai Ancol di Jakarta).

Bagi Anda yang suka berolah raga, terutama bagi yang suka Joging atau lari-lari dan jalan-jalan santai, lokasi ini layak dipertimbangnya untuk menjadi pilihan. Jalur jalan lurus yang sejajar garis pantai, dengan bukit-bukitnya yang asri, serta adanya tanjakan-tanjakan pada bukit menjelang memasuki kampung Wolotopo (sekitar 2 km) memberikan keasikan dan tantangan tersendiri. Belum lagi dengan suara burung, suara monyet yang bersahutan, suara deburan ombak dan suara mesih-mesin perahu nelayan berpadu menjadi satu dalam satu keindahan Tangga Alam. Waktu yang baik untuk berolah raga (joging dan jalan santai) di pantai ini adalah pagi atau sore hari. Jika Anda ingin melihat siluet terbenamnya matahari, maka tentu Anda akan memilih sore hari. Setelah berolahraga, beristirahat sambil melihat indahnya matahari terbenam.

Itulah berbagai keindahan dan keunikan pantai Tangga Alam yang sayang kalau dilewatkan. Selamat berwisata... 


Gambar-gambar yang menunjukan keindahan Pantai Tangga Alam di Ende
dapat dilihat di bawah ini :


Siluet menjelang terbenamnya matahari
dilihat dari Pantai Tangga Alam






Jalur jalan yang sepi dan aman
untuk Joging dan Jalan Santai



=====
Booking.com