Gambar : Kutang anti-perkosaan dan alat rahasia yang ditanam dibaliknya. |
"Pemerkosaan beramai-ramai di Delhi adalah pemicunya. Tetapi juga matinya
rasa perempuan dan para pembuat kebijakan terhadap kejahatan sosial ini.
Saatnya kita kaum perempuan melakukan perubahan."
Demikian suara Manisha Mohan, mahasiswi teknik antariksa di Universitas SRM di kota Chennai, India.
Ia adalah salah perempuan muda yang terpukul dengan pemerkosaan brutal atas seorang mahasiswi berusia 23 tahun di Delhi pada Desember 2012.
Bersama rekannya sesama mahasiswi, Niladhri Basu Bal dan Rimpi Tripathi, ia menggunakan keahlian tekniknya untuk mencoba melakukan sesuatu dan membantu kaum wanita melindungi diri mereka.
Setelah bertemu dan meminta pendapat sejumlah perempuan korban pelecehan seksual, ketiganya membuat beha yang dirancang untuk menyengat siapa pun yang berusaha melakukan pemerkosaan dengan listrik berdaya 3800kv, cukup untuk mengakibatkan luka bakar serius.
Mahasiswi di New Delhi berunjuk rasa menentang
pemerkosaan.
Beha bernama SHE (Society Harnessing Equipment) itu juga dapat mengirim pesan singkat telepon (SMS) ke keluarga atau teman dan kantor polisi terdekat, dengan koordinat GPS lokasi korban, kata Mohan.
Beha itu juga dilengkapi dengan sensor tekanan yang tersambung ke sebuah sirkuit listrik.
Jadi bagaimana pemakai bisa yakin bahwa bukan mereka yang akan tersengat listrik?
"Pertama, alat itu diletakkan dalam bahan dengan lapisan ganda, yang memastikan korban terlindungi dengan insulasi," tambahnya.
"Juga, tekanan telah disesuaikan untuk remasan dan cubitan... sehingga jika pemakai hanya berpelukan, maka sensor tidak akan bekerja. Tetapi pengguna bisa mengaktifkan sistem sengatan jika ia berada di lingkungan yang menurutnya tidak aman."(http://tigadanauwarna.blogspot.com)
Beha bernama SHE (Society Harnessing Equipment) itu juga dapat mengirim pesan singkat telepon (SMS) ke keluarga atau teman dan kantor polisi terdekat, dengan koordinat GPS lokasi korban, kata Mohan.
Beha itu juga dilengkapi dengan sensor tekanan yang tersambung ke sebuah sirkuit listrik.
Jadi bagaimana pemakai bisa yakin bahwa bukan mereka yang akan tersengat listrik?
"Pertama, alat itu diletakkan dalam bahan dengan lapisan ganda, yang memastikan korban terlindungi dengan insulasi," tambahnya.
"Juga, tekanan telah disesuaikan untuk remasan dan cubitan... sehingga jika pemakai hanya berpelukan, maka sensor tidak akan bekerja. Tetapi pengguna bisa mengaktifkan sistem sengatan jika ia berada di lingkungan yang menurutnya tidak aman."(http://tigadanauwarna.blogspot.com)
(dari : http://coba-liat.blogspot.com)
===========