Danau Ranamese, Kilauan Permata di Tengah Rimba |
Danau Rana Mese, dulunya
merupakan sebuah kawah yang tertutup air, sehingga bagian tepi danau Nampak
curam. Meski demikian, danau ini
nampak bersih dan pemandangannya indah.
Sinar mentari pagi yang menembus celah pepohonan di
hutan lindung, memantulkan warna-warna pelangi di permukaan Danau Rana Mese.
Pagi itu, suasananya begitu tenang dan damai. Apalagi di
seputar hutan yang mengelilingi danau, kicauan berbagai jenis burung bak symphoni
yang teramat merdu. Rasa penat di tubuh setelah bekerja selama sepekan pun, seketika sirna.
Danau ini terletak di Desa Golo Lini Kecamatan Borong, Kabupaten
Manggarai Timur,
berada di wilayah hutan lindung dan dikelilingi barisan pegunungan Mandosawu
dan Poco Ranaka (di
antara wilayah Kecamatan Borong dan Poco Ranaka). Danau yang terletak di jalan nasional antara Ruteng-Borong ini sebelumnya merupakan sebuah kawah yang tertutup air
sehingga bagian tepi danau nampak curam.
Rana Mese merupakan permata yang tersembunyi di Tengah
Hutan. Berada di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut, luas areal danau
11,5 hektar dan kedalaman 43 meter di tengah. Kedalaman di Suhu udara di
Rana Mese cukup dingin.
Asrinya Hutan di sekitar Danau Ranamese |
Rana Mese memiliki keanekaragaman biota bawah air
seperti ikan air tawar, belut dan udang. Areal hutan ini juga menjadi habitat
bagi beberapa hewan mamalia seperti monyet, landak, babi hutan dan musang serta
beberapa jenis burung seperti burung hantu flores, pecuk, belibis dan
kelelawar. Aktivitas yang dapat dilakukan di danau tersebut yakni, memancing, tracking keliling danau
dan berenang. Airnya sangat jernih sehingga sering digunakan sebagai sumber air
minum bagi masyarakat sekitar.
Menurut Jeremias Tarus, petugas KSDA NTT II yang
membawahi kawasan hutan di sekitar Danau Rana Mese mengatakan, di seputar danau
tersebut hidup 99 species burung. “Ada
beberapa tamu dari mancanegara yang tertarik mengamati jenis burung di sini
hingga menginap selama seminggu,” ujarnya awal Juli lalu.
Turis-turis mancanegara yang pernah mengunjungi danau
ini diantaranya berasal dari Perancis, Belanda, Jerman.
“Mereka
terkesan mengunjungi danau ini karena keindahannya. Juga kondisinya sangat
bersih,” ujarnya.
Yang perlu dibenahi di seputar danau ini menurut
jeremias, adalah perawatan jalur trackingdi sekeliling Danau Rana
Mese. Juga agar di beberapa titik dibuat bale-bale untuk tempat istirahat bagi
mereka yang melakukan aktivitas tracking tersebut.
Danau Ranamese, Sudahkan Anda Kunjungi? |
Pada Mei – September biasanya wisatawan Eropa banyak
yang mengunjungi danau tersebut. Ia mengakui tahun ini pengunjung agak
berkurang. Karena itu ia berharap agar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Manggarai Timur dapat segera membenahi kondisi danau tersebut,
sehingga akan menggugah minat para wisatawan khususnya mancanegara yang
menyukai wisata alam. Jeremias
juga berharap agar masyarakat sekeliling danau Rana Mese dapat memanfaatkan kunjungan wisatawan dengan membuka penginapan (home stay) dan
dapat berjualan berbagai jenis makanan yang dibuat dari bumbu-bumbu alami di
sekitar hutan tersebut.
Untuk menuju lokasi Danau Rana Mese, pengunjung dapat menempuh perjalanan dari Ruteng sejauh 21 km
dengan waktu tempuh 30 menit. Sedang dari Borong berjarak 35 kilometer ditempuh
dalam waktu 45 menit. Kondisi jalan sangat bagus. (Sapto Adiwiloso).
Pesona Wisata Manggarai Timur :
|
Reservasi Hotel di Labuhan Bajo :
|