Bagi sebagian umat manusia di Bumi ini, hari ke-14 di bulan Februari memiliki makna tersendiri. Pada hari yang berlabel kasih sayang ini, tidak sedikit yang kemudian merayakannya dengan berbagai event dan aktivitas yang mendukung rasa kasih sayang mereka kepada pasangannya.
Tanggal 14 Februari adalah hari
yang disebut-sebut sebagai Valentine Day
atau hari Valentine alias Hari Kasih Sayang. Datangnya moment ini selalu
dianggap istimewa terutama oleh kalangan kaum muda di berbagai belahan dunia.
Pasalnya, banyak yang menganggap bahwa hari tersebut adalah moment yang tepat
untuk menunjukan besarnya kasih kita pada pada pasangan atau pun orang-orang di
sekitar kita yang dicintai, lewat kartu-kartu yang berisi rangkaian kata-kata
romantis, dan memuji pasangan hidup atau teman dekat.
Datangnya hari kasih sayang
disambut dengan sukacita dengan dimeriahkan oleh beragam aktivitas unik,
diantaranya mulai dari nuansa merah jambu dan munculnya aneka ragam kuliner
yang unik dan menarik yang berbasis cokelat.
Sejarah Valentine
Perayaan Hari Valentine memang
telah menjadi budaya yang mengglobal karena dirayakan hampir di seluruh belahan
bumi, termasuk di Indonesia. Menjelang jatuhnya hari ini, kita bisa merasakan nuansa
Valentine, lewat iklan di radio, televisi, media cetak, hingga Internet. Meskipun
mengikuti kemeriahannya, tidak semua
orang mengetahui asal muasal perayaan ini.
Sebuah catatan menyebutkan bahwa
perayaan Valentine Day berasal dari
tradisi Yunani Kuno. Dalam kalender Yunani Kuno, dinyatakan bahwa pertengahan
bulan Februari adalah hari penghormatan kepada pernikahan dewa mereka, yaitu
dewa Zeus dan Hera. Warga Yunani selalu menggelar pesta untuk merayakan hari
tersebut.
Catatan lain menyebutkan bahwa tradisi
Valentine Day berawal dari sebuah
legenda tentang Santo Valentinus pada masa keemasan agama katolik di Eropa.
Paus Gelasius I pada tahun 1946 menetapkan tanggal 14 Februari sebagai hari
untuk mengenang jasa-jasa Santo Valentinus, meski Paus sendiri tidak mengetahui
keberadaan santo tersebut.
Menurut Catholic Ensiklopedia (1908), nama Valentinus menunjuk kepada seorang
Santo (orang suci) yang bernama Valentinus yang menjadi martir. Valentinus
menjadi martir karena telah membantu menikahkan serdadu Romawi yang kala itu
dilarang menikah oleh Raja. Sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir, Santo
Valentinus membuat catatan kecil pernyataan tentang cinta yang diberikan kepada
sipir penjara yang pada bagian akhir ditulis “Dari Valentinus-mu”.
Tulang belulang yang diduga milik
Santo Valentinus yang berada di makam Santo Hyppolitus di Tibertinus (dekat
Roma), dipindahkan ke Whitefriar Street
Carmelite Church di Dublin (Irlandia) oleh Paus Gregorius XVI pada tahun
1836. Sisa jasad lalu dimasukan ke dalam peti dari emas. Hingga hari ini, pada
setiap tanggal 14 Februari, peti jenazah Santo Valentinus banyak dikunjungi
oleh para peziarah.
Istilah “Valentine Day” sendiri baru populer pada abad pertengahan (sekitar
abad 14) lewat karya sastra Geoffrey Chaucer yang berjudul Parlement of Foules (Percakapan Burung-Burung). Dalam buku
tersebut, Chaucer menuliskan kalimat yang menggambarkan tentang cinta : “For this was sent on Seynt Valentine’s day
when every foul cometh there to choose his mate”. Kalimat tersebut seakan menjadi
inspirasi bagi banyak orang, dan sejak itulah setiap tanggal 14 Februari banyak
pasangan kekasih yang kemudian saling menukarkan catatan atau surat-surat
cinta, dan menyebut pasangannya sebagai “My
Valentine”. Selanjutnya tradisi Valentine
Day ini mulai meluas, dibawa oleh bangsa Inggris dan Eropa dalam perluasan
koloninya.
Tradisi Valentine di Berbagai Belahan Dunia
Pada abad ke-19, perayan hari
valentine erat kaitannya dengan tradisi berkirim surat kepada kekasih atau
pasangan. Tercatat, kartu valentine pertama yang diproduksi secara massal
dicetak setelah tahun 1847 oleh Ester A. Howland. Sejalan dengan itu, muncul
pula sejumlah simbol yang mengiringi setiap perayaan valentine seperti gambar
hati, bunga mawar dan Cupido bersayap.
Dalam perkembangannya, tradisi
merayakan valentine tak hanya diisi dengan aktivitas saling bertukaran kartu
saja, tetapi juga pemberian hadiah yang biasanya oleh pria kepada wanita pujaan
hatinya. Bunga mawar dan cokelat adalah dua jenis hadiah yang lazim diberikan
oleh mereka yang merayakannya.
Bila tradisi saling bertukar
kartu valentine umum di Amerika Serikat, berbeda di Inggris. Pada hari
valentine, para wanita single di negara ini akan bangun lebih pagi. Ada sebuah
mitos yang dipercayai, dimana pria pertama yang mereka lihat hari itu, maka
dialah yang akan menjadi pendamping hidupnya. Kebiasaan lainnya adalah mereka
meletakkan semanggi berdaun empat di sudut-sudut bantal. Hal ini dipercaya
sebagai simbol keberuntungan. Mereka juga memakan telur dengan garam dimalam
valentine.
Jepang adalah negara yang juga
memiliki tradisi unik dalam merayakan valentine
day. Di negara ini, perayaan hari valentine dilakukan dua kali setiap
tahunnya. Selain pada tanggal 14 Februari, disini juga dirayakan pada tanggal
14 Maret, yang dikenal dengan “White
day”.
Pada valentine’s day, wanita Jepang memberi coklat hon-mei dan giri-choco,
yang umumnya dibuat secara home made,
kepada teman dan keluarga. Kemudian dalam “White
day” kaum pria akan memberikan kado atau cokelat serba putih sebagai
balasan atas hadiah yang mereka terima pada valentine’s
day.
Di Paris, Perancis, perayaan Valentine Day juga diisi dengan
aktivitas unik. Pria dan wanita lajang akan masuk rumah dan saling berhadapan.
Kemudian mereka akan saling memanggil dari jendela. Selain itu ada pula acara
api unggun. Dalam acara ini, para wanita yang ditinggalkan akan membakar foto
pria dan meneriakkan makiannya. Unik bukan?.
Lain halnya dengan di Italia, Di
negeri pizza ini, hari Valentine dirayakan sebagai bagian dari Festifal Musim
Semi dan digelar di tempat terbuka. Di arena ini, biasanya dipenuhi kawula muda
yang berkumpul untuk menikmati suasana sambil mendengarkan musik dan pembacaan
puisi-puisi romantis atau bertema cinta.
Di Indonesia sendiri, perayaan Valentine’s Day memang masih menjadi
suatu yang kontroversial. Terlepas dari itu, perayaan ini setidaknya bisa
dimanfaatkan sebagai moment agar bisa lebih mencintai pasangan serta keluarga
dengan cara kita masing-masing.
“TigaDanauWarna.Blogspot.com”