Nggela,
sebuah perkampungan adat yang magis dan alami di Kecamatan Wolojita yang
terbangun dari 9 (sembilan) buah rumah adat, yaitu :
- Sa’o Benga Dero,
- Sa’o Mberi Dala,
- Sa’o Ame Nggape,
- Sa’o Siga Bata,
- Sa’o Benga,
- Sa’o Labo,
- Sa’o
Tua, dan
- Sa’o Siga.
Setiap Sa'o tersebut memiliki fungsi, peranan dan kekhasannya masing-masing.
Kampung ini terletak sekitar 70 km arah selatan dari Kota Ende. Dapat ditempuh melalui
akses darat dan laut. Apabila menggunakan transportasi darat, waktu
tempuh yang dibutuhkan untuk mencapai wilayah ini sekitar 3 jam.
Nggela juga
terkenal dengan kerajinan tenun ikat. Ada
beberapa kelompok pengrajin tenun ikat yang tetap eksis dengan berbagai motif
tenunan yang khas dan menarik. Diantaranya Lawo Butu yang merupakan sejenis
sarung/lawo sebagai kostum para penari Mure; yakni tarian khas Nggela yang
merupakan tarian sakral sebagai symbol penghormatan kepada wujud yang tertinggi
(Du’a sai tana goka, NggaE sai watu dogu). Tarian tersebut dipentaskan pada
kesempatan tertentu oleh para
penari/gadis-gadis dari turunan kaum bangsawan/ mosalaki.
Nggela
juga terkenal dengan pemandian air panas yang memiliki kadar belerang yang
tinggi sehingga berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit kulit. Aewau, merupakan
potensi yang masih perlu disentuh dan dikembangkan. Sebuah potensi bagi
pengembangan wisata kesehatan (Cure/Health tourism). Jarak lokasi Ae Wau dari
Nggela adalah 3 km arah menuju Ende.
Di samping Aewau, juga terdapat air terjun
Angga dengan ketinggian ± 30 meter dan Muru Nipamera dengan ketinggian ±
40 meter.
Semua kekayaan ini membuat
Nggela sangat berarti, spesifik, serta layak Anda kunjungi.
Selamat berwisata ke kampung adat Nggela..!!!.===
Baca Juga :