Kantor Desa Boafeo |
Desa Boafeo awalnya dikenal dengan nama Bhoafeo. Sebelum masuknya penjajah Belanda
ke Boafeo, di wilayah ini belum ada sistim pemerintahan. Pada saat itu,
kekuasaan tertinggi berada pada Mosalaki
atau tua adat dengan kuasa secara turun temurun berdasarkan garis keturunan
orang tua laki-laki (patrilineal).
Tonggak awal berdirinya desa Boafeo adalah pada saat
masuknya penjajahan Belanda di Boafeo dan sekitarnya. Masuknya Belanda
menimbulkan perlawanan oleh beberapa tokoh pemberontak di Boafeo. Satu tokoh pemberontak yang terkenal adalah
Sato Joto. Namun pemberontakan oleh Sato Joto ini berhasil dipadamkan, dan
sejak itu tidak ada lagi pemberontakan di wilayah ini. Sekitar tahun 1918
Belanda membentuk pemerintahan di wilayah Boafeo dan sekitarnya dengan sebutan distrik, yang
berpusat di Boafeo dengan wilayah yang meliputi Boafeo dan sekitarnya, sampai
Waka, atau dengan sebutan “Uzhu Wolomari
dan Eko Waka”. Belanda mengangkat Dhae
Rea sebagai pemimpin distrik yang pertama, yang selanjutnya diganti dengan
orang-orang berikutnya. Di tahun 1922,
didirikan sekolah dasar di Boafeo.
Gereja Katolik di desa Boafeo |
Selanjutnya, masa pemerintahan distrik berakhir
dengan masuknya penjajah Jepang ke Boafeo pada sekitar tahun 1942. Sistim pemerintahan
Belanda (distrik) diganti dengan sistim pemerintahan Jepang yang disebut Gunco. Sistim Gunco berlangsung dari
tahun 1942 hingga 1948, atau berakhir pada saat masuknya tentara sekutu (NICA) yang
memboncengi Belanda. Kembali sistem pemerintahan di wilayah ini diganti dari
Gunco menjadi Hamente. Pada saat itu,
Hamente Boafeo bergabung dengan hamente Mautenda dengan ibu negeri (ibu kota)
di Detu Kajawa. Penyebutan sistim
Hamente ini berlangsung antara tahun 1948 hingga 1953.
Selanjutnya, di era Orde Baru, ketika terjadi
perubahan sistim pemerintahan dari Swapraja menjadi Kecamatan, maka wilayah
Boafeo masuk dalam wilayah Kecamatan Detusoko. Selanjutnya istilah Hamente
diganti dengan Koordinator. Dengan
perubahan ini, hamente Boafeo terpisah dari Mautenda dengan nama baru yaitu
Koordinator Wilayah Utara, yang meliputi Boafeo, Ratesuba, Mukusaki, Nabe,
sampai Waka. Pada tahun 1963, wilayah Koordinator Boafeo mekar menjadi dua
wilayah, yaitu Koordinator Boafeo Selatan dengan pusat administrasi di Boafeo
yang meliputi wilayah Boafeo, Nabe, dan Waka, dan Koordinator wilayah utara,
dengan pusat administrasi di Ratesuba.
Di tahun 1967, desa Boafeo dimekarkan menjadi dua
desa, yaitu desa Boafeo dan desa Nabe. Wilayah desa Boafeo meliputi Boafeo,
Wolomari, dan Oto Au. Di tahun 1998, desa Boafeo kembali melakukan pemekaran
yaitu desa Boafeo dan desa Mbotulaka.
Dalam perjalanan selanjutnya, desa Boafeo yang termasuk dalam wilayah
kecamatan Detusoko, pada tahun 2000 masuk menjadi wilayah kecamatan Wewaria,
dan pada tahun 2001 masuk menjadi wilayah kecamatan Maukaro.
Para pemimpin yang pernah memimpin Boafeo sejak masa
distrik hingga desa sebagai berikut :
No.
|
Nama
|
Tahun
|
Keterangan
|
1.
|
Dhae Rea
|
1918-1923
|
Kapitan Pertama
|
2.
|
Ji Rea Ngga’e
|
1923-1929
|
|
3.
|
Mori Rangga
|
1929-1932
|
|
4.
|
Kopo Karo
|
1932-1936
|
|
5.
|
Kesu Kopo
|
1936-1941
|
|
6.
|
Markus Wora
|
1941-1943
|
|
7.
|
Yohanes Rea Ji
|
1943-1948
|
Masa Gunco
|
8.
|
Simon Seko
|
1948-1953
|
Masa Hamente dan Koordinator
(Boafeo bergabung dengan Mautenda)
|
9.
|
Thomas Mboro
|
1954-1973
|
|
10.
|
Andreas Nggata
|
1973-1978
|
|
11.
|
Petrus Rangga
|
1978-1994
|
|
12.
|
Antonius Rangga
|
1994-2007
|
|
13.
|
Sipronius E. Renggi
|
2007-2013
|
|
14.
|
Quintus Laja
|
2013-sekarang
|
Lapangan Sepak Bola dan Pemukiman Masyarakat |
Kondisi Geografis
Keadaan wilayah desa Boafeo terdiri dari perbukitan
dan lembah dengan ketinggian tempat dari permukaan laut sekitar 800 m dpl.
Wilayah desa ini berbatasan dengan :
-
Di
Bagian Utara : Desa Mbotulaka
(Kecamatan Wewaria)
-
Di
Bagian Selatan : Desa Mbotutenda
(Kecamatan Ende)
-
Di
Bagian Timur : Desa Wologai (Kecamatan
Ende)xdsfettv
-
Di
Bagian Barat : Desa Kebirangga
Selatan (Kecamatan Maukaro)
Luas wilayah desa Boafeo 13,4 km2.
Jarak dari ibukota Kabupaten 37 km, dengan waktu
tempuh normal 3 jam perjalanan.
Jarak dari ibukota kecamatan 20 km dengan waktu
tempuh 2 jam.
Wilayah administrasi
desa Boafeo terdiri dari 2 (dua) dusun, 3 (tiga) RW, dan 8 (delapan) RT.
========