Pulau Flores yang lazim
disebut “Pulau Bunga” menyimpan misteri dan fenomena alam yang menakjubkan.
Terdapatnya sejumlah gunung berapi menjadikan Flores lebih subur, asri, dan
menghijau dibanding pulau-pulau lain di wilayah NTT. Pepohonan di sepanjang
perbukitan dan pegunungan tumbuh tegak. Demikian pula berbagai jenis satwa
liar, ikut melengkapi kekayaan sumberdaya alam hayati di wilayah ini.
Pantai yang indah serta
lautan dengan keanekaragaman biota lautnya membuat pulau ini sungguh menarik.
Dilengkapi dengan keragaman sosial budaya dan adat istiadat masyarakatnya,
menjadikan Flores sebuah rantai obyek wisata potensial. Mata rantai wisata alam
di Flores terbentang dari barat ke timur. Dimulai dari Taman Nasional (TN)
Komodo dengan kadal raksasanya Komodo (Varanus
komodoensis), Taman Nasional (TN) Kelimutu dengan danau tiga warnanya,
Taman Wisata Laut 17 Pulau Riung dengan hamparan terumbu karang yang utuh serta
aneka ikan hiasnya, Taman Wisata Alam Laut Teluk Maumere dengan keindahan
ekosistem lautnya, hingga perairan Lamalera di kecamatan Nagawutung
(Lembata-Flores Timur), yang terkenal dengan penangkapan Ikan Paus secara
tradisional.
Dari sekian mata rantai
tersebut, Danau Tiga Warna Kelimutu di Kabupaten Ende merupakan obyek wisata
yang paling spesifik, unik, dan sangat langka yang tidak akan pernah dapat
dijumpai di tempat mana pun di dunia. Oleh karena keunikan itu, pemerintah
telah menetapkan kawasan ini sebagai areal konservasi (taman nasional) dengan
nama Taman Nasional Kelimutu.
Obyek Wisata Utama
Obyek wisata alam yang
menjadi daya tarik utama di TN Kelimutu adalah Tiga Danau Warna. Warna air
danau ini berlainan meskipun ketiganya terletak berdampingan.
Tiwu (sebutan masyarakat
setempat untuk Danau) Nuwa Muri Ko’ofai, dan Tiwu Ata Polo terletak sangat berdekatan
dan hanya dipisahkan oleh sebuah pematang yang sangat tipis dan rawan runtuh
(tidak bisa dilewati). Danau lainnya, yaitu Tiwu Ata Mbupu letaknya menyendiri
di sebelah baratnya.
Tiwu Nuwa Muri Koofai dan Tiwu Ata Polo yang berdampingan |
Tiwu Ata Mbupu |
Warna air ketiga danau
tersebut selalu berubah-ubah. Pada tahun 1950-an air Tiwu Ata Mbupu berwarna
biru muda, Tiwu Nuwa Muri Ko’ofai berwarna hijau krem, dan Tiwu Ata Polo
berwarna merah darah. Pada periode tahun 1998-2001, air Tiwu Nuwa Muri Ko’ofai
telah mengalami perubahan dari warna hijau menjadi putih dan kembali lagi ke
warna hijau. Air Tiwu Ata Mbupu berwarna
coklat, dan air Tiwu Ata Polo berwarna coklat kemerah-merahan. Di tahun
2012-2013 ini, warna air Tiwu Nuwa Muri Ko’ofai dan Tiwu Ata Polo relatif sama,
yaitu biru muda, sedangkan Tiwu Ata Mbupu berwarna hijau lumut.
Selain disebabkan oleh
aktivitas gunung berapi Kelimutu, perubahan ini juga diduga sebagai kibat
pembiasan cahaya matahari, adanya mikro biota air, terjadinya zat kimia
terlarut, serta akibat pantulan warna dinding dan dasar danau.
Obyek Wisata Penunjang
Disamping ekosistem
danaunya, TN Kelimutu memiliki potensi wisata alam lain yang menjadi daya tarik
kawasan ini, yaitu sun rise (matahari
terbit), aktivitas pendakian (hiking dan
tracking), serta berkemah (camping).
Di luar kawasan TN
kelimutu ini terdapat pula berbagai obyek wisata alam lainnya, berupa sumber
air panas dan air terjun di desa Moni, sumber air panas di kelurahan Detusoko,
seni budaya berupa rumah adat, atraksi tarian tradisional yang digelar secara
berkala, dan kerajinan tenun ikat.
|
|
|
|
Fasilitas
Beberapa fasilitas
penunjang yang telah ada seperti jalan masuk, areal parkiran kendaraan roda dua
dan roda empat, kamar mandi dan WC umum (MCK), dan tempat pengamatan, serta berbagai
fasilitas lainnya.
Jalan Masuk
Dari Moni, jalan masuk
ke Taman Nasional Kelimutu ini dapat dilalui dengan kendaraan bermotor melewati
perbatasan kawasan dimana terdapat Pusat Informasi Taman Nasional. Kondisi
jalan sangat menunjang yaitu beraspal sepanjang 13 km dari tugu “Selamat
Datang” hingga lapangan parkir “Casuarina Loka”.
Areal Parkir
Tersedia areal parkir
seluas ±
800 m2 yang dapat menampung lebih dari 20 kendaraan roda empat dan
roda dua. Di tempat ini juga terdapat pendopo, shelter, kantin dan MCK.
Tempat Pengamatan
Bangunan berupa tangga
duduk melingkar yang terletak di puncak gunung Kelimutu merupakan tempat yang
strategis untuk menikmati indahnya panorama ketiga danau. Dari areal parkir ke
lokasi ini bisa dicapai melalui trail (jalan
setapak dan tangga pendakian) sepanjang ± 1 km.
Akomodasi
Bagi Pengunjung yang
bermaksud menginap di areal yang berdekatan dengan lokasi TN Kelimutu, dapat
memilih hotel dan home stay di Moni,
yang tarifnya relatif murah. Karena jaraknya dari kota Ende ±
53 km dengan waktu tempuh normal sekitar 30 menit – satu jam (dengan kendaraan
bermotor), ada pula para pengunjung yang memilih menginap di kota Ende. Di kota
ini banyak hotel yang telah dibangun dengan harga yang relatif terjangkau oleh
pengunjung.
Aksesibilitas
Untuk mencapai TN
Kelimutu, terdapat beberapa jalur yang dapat ditempuh, baik melalui udara,
laut, maupun darat. Untuk jalur udara, saat ini telah banyak maskapai
penerbangan yang melayani pengangkutan udara melalui bandar udara H. Hasan
Arubusman-Ende, dengan pelayanan penerbangan setiap hari. Jalur penerbangannya
yaitu Kupang-Ende, Kupang-Ende-Tambolaka, Denpasar-Labuan Bajo-Ende, serta
berbagai jalur lainnya sesuai kebijakan maskapai yang bersangkutan.
Hotel di Taman Nasional Kelimutu
Hotel di Bandara H. Hasan Aroeboesman (Ende)
Hotel di Maumere
Hotel di Bandara Wai Oti (Maumere)
Hotel di Kupang
Hotel di Bandara H. Hasan Aroeboesman (Ende)
Hotel di Maumere
Hotel di Bandara Wai Oti (Maumere)
Hotel di Kupang
Untuk jalur laut, dapat
menggunakan kapal penumpang (saat ini dilayani dengan KM. Wilis dan KM. Awu)
dengan rute 2 mingguan, baik dari Kupang-Ende (1 hari perjalanan), Surabaya
(Tanjung Perak)-Denpasar (Benoa)-Waingapu-Ende (3 hari perjalanan). Selain itu,
perjalanan laut dari Kupang menuju Ende dapat pula menggunakan angkutan
penyeberangan (ferry) jalur Kupang-Ende
yang melayani 2 kali dalam seminggu.
Jika menggunakan jalur darat, TN Kelimutu dapat
ditempuh dari semua ibukota kabupaten yang ada di pulau Flores, baik dengan
kendaraan roda empat maupun roda dua. Untuk penumpang dari arah barat, tentunya
melalui kota Ende terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan ke Moni (jarak ± 53 km). Untuk dari arah timur, melalui kota Maumere,
yang dilanjutkan ke Moni (jarak ± 80
km). Selanjutnya dari Moni ke kawasan danau Kelimutu ditempuh dengan jarak ± 13 km. =====
Hotel di Ende dan Moni, Kelimutu
|
Pesona Wisata lainnya di Ende :
|