Featured Post

Danau Kelimutu dan Pesona 3 Warna Air yang Dilihat dari Langit

Keindahan Danau Kelimutu membuat banyak orang ingin ke sana. Tapi memang tidak mudah mencapai puncak gunung Kelimutu untuk menatap keind...

Friday, July 3, 2015

Peristiwa-Peristiwa Penting di Ende di Awal Abad XX (“Menelusuri Sejarah, Menemukan Hari Jadi Kota Ende” - bagian Keenam/Habis)


Guna menyusuri kapan sebenarnya kota Ende itu lahir, kita perlu mencermati beberapa peristiwa sejarah yang penting terkait kota ini. Menetapkan awal (cikal bakal) terbentuknya kota Ende tentunya tidak semata-mata hanya berlandaskan pada sejarah, apalagi  hanya semata-mata merunut ke belakang, dari awal timbulnya pemukiman di wilayah Ende. Kita juga perlu mencermati dan manganalisa dengan berpedoman pada dasar teori atau pemahaman-pemahaman mengenai definisi kota serta prasyarat-prasyarat yang menentukannya layak tidaknya disebut sebagai cikal bakal sebuah kota, sebagaimana yang disajikan di awal tulisan ini.
Oleh karena ini, peristiwa-peristiwa penting yang disajikan untuk dicermati disini, merupakan peristiwa yang terungkap di awal abad XX, karena masa ini merupakan masa awal dilakukan penataan administrasi dan pembangunan-pembangunan berbagai fasilitas yang mempersyaratkan lahirnya sebuah kota.

1. Tanggal 10 Juli 1907 ; Tanggal ini adalah awal mulanya Belanda melancarkan aksi-aksi militernya terhadap apa yang dianggapnya sebagai perusuh-perusuh dari pedalaman. Dalam kurun waktu satu bulan lamanya, mereka sulit untuk ditaklukan.

2. Tanggal 10 Agustus 1907, Belanda mendatangkan Kapten Christoffel ke Ende. Dalam tempo dua minggu, Ia berhasil menggempur musuh (perusuh dari pedalaman). Ke arah utara ia menyerang tentara Rapo Odja (dari Woloare) dan rakyat mosalaki Mari Longa (dari Watunggere). Ke arah barat ia menggempur rakyat Watusipi dan Nangaba. Ke arah timur ia menyerbu rakyat Ndori dan Lise. Serangan Kapten Christoffel ini dilukiskan sebagai gempuran angin topan dahsyat, yang membinasakan dan melumpuhkan kekuatan-kekuatan musuh-musuh Raja Ende hanya dalam tempo dua minggu (Uran, 1961 : 92-93).

3. Tahun 1910 ; Tahun ini merupakan tahun dibukanya sekolah pertama di Ende (tanggal dan bulannya belum diketahui pasti). Dalam tulisannya, Van Suchtelen hanya menyatakan bahwa “ten behoeve van het volksonderwijs werd van bestuurwege de eerste school (te Endeh) eerst in 1910 geopend”. Ini menandakan bahwa di Ende, pada tahun 1910 telah muncul golongan terpelajar, walaupun dalam tingkatan yang paling rendah.

4. Tanggal 27 April 1914 ; Pada tanggal ini P. Noyen mengunjungi Ende untuk pertama kalinya. P. Noyen merupakan seorang tokoh pertama yang merintis kehadiran Misi di Ende, dengan mencari tempat untuk pusat Misi di Ndona. Keadaan Ende pada waktu itu dapat diketahui dari berita yang disampaikan oleh Nyonya A. Hens (isteri dari Controleur A. Hens) kepada P. Noyen. Dikatakan bahwa, Ende cukup sehat, dimana ada hubungan telepon yang baik, dan jalan-jalan sedang dibuat (sejak tahun 1910). Ini berarti sarana dan prasarana komunikasi dan transportasi di Ende sudah ada.

5. Tanggal 9 Oktober 1914 ; Pada tanggal ini, Pius Rasi Wangge terpilih menjadi Raja Tana Kunu Lima oleh mosalaki atau penguasa adat dari lima suku, yaitu Rou Wadhi (dari Mbuli), Sale Nggela (dari Nggela), Salo Lemba (dari Wolojita), Weto Meta (dari Ndori), dan Pius Rasi Wangge (dari Lise). Raja Pius Rasi Wangge banyak memajukan bidang pertanian, agama, pemerintahan, dan ekonomi.

6. Tanggal 1 April 1915 ; Tanggal ini merupakan awal dari pemerintahan Belanda di Ende dengan terbentuknya Onderafdeeling Ende yang beribukota di Ende. Sejak saat itu berarti Ende telah memenuhi syarat sebagai pusat administrasi pemerintahan dengan berbagai fasilitasnya.

7. Tanggal 10 Desember 1915 ; Tanggal ini yaitu tanggal dibukanya sekolah standar pertama di Ndona dengan jumlah murid angkatan pertama sebanyak 9 orang.

8. Tanggal 19 Maret 1928 ; Tanggal ini adalah tanggal pemberkatan gedung percetakan dan sekolah pertukangan baik di Ende maupun di Ndona. Percetakan ini yang kemudian diberi nama percetakan Arnoldus dengan toko bukunya Nusa Indah, yang antara lain juga mencetak majalah Bintang Timoer.

9. Tanggal 14 Januari 1934 ; Pada tanggal ini Ir. Soekarno tiba di Ende dalam rangka menjalani hukuman pengasingan oleh Belanda.


  Bung Karno dan Keluarganya Ketika Dalam Pengasingan di Ende  


10. Tanggal 14 April 1947 ; Pada tanggal ini seorang tokoh Lio, yakni Raja Pius Rasi Wangge menjalani hukuman dengan ditembak mati atas tuduhan-tuduhan yang belum jelas kebenarannya. Raja Pius dimakamkan di Kupang, yang kemudian pada tahun 1950 tulang belulangnya dipindahkan dan dimakamkan di Wolowaru. Sebagai penghargaan terhadap perjuangannya, beliau dimakamkan kembali dengan upacara militer.

11. Tanggal 9 Agustus 1958 ; Berdasarkan Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 dibentuk Daerah Tingkat II Ende yang termasuk dalam wilayah Daerah Tingkat I NTT. Undang-Undang ini disahkan oleh presiden Soekarno pada tanggal 9 Agustus 1958. Dengan demikian, tanggal ini merupakan tanggal terbentuknya Kabupaten Ende. ========

Mencermati momentum-momentum penting di atas, dengan berpedoman pada syarat sebuah pemukiman disebut sebagai Kota, yaitu dari segi fisik : adanya rumah atau bangunan yang letaknya berdekatan, ada tempat perdagangan (pasar), ada diverensiasi kerja atau spesialisasi (tidak mengandalkan bidang pertanian saja), adanya golongan terpelajar, mempunyai sarana dan prasarana publik, serta jumlah penduduk yang relatif banyak dan juga padat, maka perlu ditelusuri pada momentum mana dari sejarah di atas, wilayah Ende ini sudah layak disebut sebagai Kota atau cikal bakal (mulai bertumbuh) sebagai sebuah Kota.

Dengan melihat momentum sejarah di atas, maka tanggal 1 April 1915, dapat dikatakan bahwa wilayah Ende telah mulai tumbuh sebagai sebuah kota. Tanggal ini merupakan awal dari pemerintahan Belanda di Ende dengan terbentuknya Onderafdeeling Ende yang beribukota di Ende. Keputusan pembentukan onderafdeeling ini, berdampak ikutan yaitu terjadinya penataan-penataan di Ende baik dalam hal penataan administrasi pemerintahan maupun dalam hal penataan dan pembangunan sarana dan prasarana publik, seperti jalan, jembatan, kantor telekomunikasi, kantor pos, dan sekolah (pembangunan sekolah standar). Pada saat itu juga telah ada pasar, pelabuhan, dan sekolah pertama yang sebelumnya sudah ada. Pada momentum ini berarti Ende telah memenuhi syarat sebagai pusat administrasi pemerintahan (ibukota pemerintahan) dengan berbagai fasilitasnya. Itulah yang menjadi alasan mengapa oleh pemerintah Belanda, Ende (yang juga memiliki keunggulan strategis) dijadikan ibukota Onderafdeeling Ende dan ibukota Afdeeling Flores.

Jika tanggal 1 April 1915 merupakan cikal bakal lahirnya Kota Ende, maka kini (tahun 2015), Kota Ende telah berusia 100 tahun atau 1 abad. Sebagai landasan hukum, tanggal lahirnya sebuah kota tentunya harus ditetapkan terlebih dahulu melalui sebuah Peraturan Daerah.

Demikian, sekilas sajian sejarah menelusuri lahirnya Kota Ende. Mungkin masih banyak kekurangan atau fragmen-fragmen sejarah yang terlewatkan. Diskusi-diskusi dan kajian mendalam perlu dilakukan apabila hari lahir sebuah kota ingin diperdakan (secara hukum) dan dirayakan (seremonial). Tidak tertutup kemungkinan, dari kajian-kajian yang dilakukan, tanggal-tanggal lain atau momentum sejarah lain ditetapkan sebagai hari jadi Kota Ende. Yang penting bahwa keputusan penetapan hari jadi Kota Ende dapat dipertanggungjawabkan dari sisi kebenaran sejarah. Kapanpun tanggalnya, penetapan hari jadi sebuah Kota kini menjadi penting, mengingat perayaan hari jadi selain merupakan momentum penting merefleksikan perkembangan dan pembangunan sebuah kota, juga merupakan momentum yang menunjang pariwisata daerah. Sekian dan terimakasih.


(dari : “Sejarah Kota Ende”, yang disajikan dalam Seminar Sejarah Kota Ende, pada tanggal 09 Agustus 2004 di gedung Ine Pare, Ende – Flores).

Pustaka Sumber :
==========

Hotel dan Pesona Wisata di Ende :


Booking.com