Featured Post

Danau Kelimutu dan Pesona 3 Warna Air yang Dilihat dari Langit

Keindahan Danau Kelimutu membuat banyak orang ingin ke sana. Tapi memang tidak mudah mencapai puncak gunung Kelimutu untuk menatap keind...

Thursday, May 12, 2016

Tour de Flores 2016...., Ini Flores..Bung!!!

Pada tanggal 15 sampai 26 Mei 2016 ini, jalur jalan lintas Flores akan ramai oleh aksi balap sepeda tingkat internasional yang dikemas dalam tajuk "Tour de Flores". Masyarakat akan terperangah dengan laju sepeda yang dikayuh oleh pembalab sepeda internasional dalam medan yang sebelumnya belum pernah mereka lewati. Inilah tantangannya..Inilah Flores...Bung.!!!



Pulau Flores memang memiliki keunikan tersendiri. Unik dalam topografi yang berbukit - bukit dengan sedikit areal yang rata yang membuat jalannya pun berliuk-liuk. Kebanyakan orang Flores menganggap ini sebagai suatu kekurangan. Namun bagi pembalap internasional justru inilah tantangannya. Orang Flores mabuk kepayang saat melintasi jalur jalan mereka. Namun bagi peminat balap sepeda, justru maniak dengan jalur jalan yang berliuk-liuk.
Menjalani Tour de Flores, akan menjumpai berbagai tantangan yang amat berat. Jika dihitung dari 743 km jalur yang akan dilalui, bisa mencapai seribu kelokan atau tikungan, dengan mulut jurang yang menganga di sisi kiri dan kanannya. Setelah disurvey, jalan lurus praktis hanya 2-3 km saja. Selain dari itu pada jarak 5 sampai 10 meter langsung berbelok. Banyaknya tikungan dan juga tanjakan atau jalur menurun takkan bisa dihindari oleh peserta lomba nanti.
Tour de Flores yang secara resmi telah diluncurkan oleh Menteri Pariwisata pada tanggal 28 Januari 2016 lalu di Jakarta, selanjutnya akan menjadi event tahunan mengisi geliat Pariwisata di Flores. Inilah salah satu sarana untuk mengangkat pariwisata Flores ke pentas dunia. Inilah bentuk kerjasama regional pemerintah daerah Flores (7 Kabupaten) dari ujung timur hingga ke ujung barat Pulau Flores, yang difasilitasi oleh Kementerian Pariwisata dan Pemerintah Provinsi NTT.
NTT sebagai New Tourism Territory (NTT), inilah yang menjadi tekad kementerian Pariwisata dan Pemerintah Provinsi NTT dalam menggelar Tour de Flores ini.
"Banyak even sport tourims tingkat internasional seperti Olimpiade, World Cup maupun MotoGP diperebutkan banyak negara karena memberikan nilai tambah ekonomi maupun publikasi. NTT memiliki potensi besar di sektor pariwisata karena memiliki daya tarik budaya dan alam berkelas dunia, antara lain Danau Kelimutu di Ende dan biawak Komodo (Varanus comodoensis) di Pulau Komodo", demikian kata Arief Yahya, bapak Menteri Pariwisata saat launching TdF 2016 di balairung Soesilo Soedirman (gedung Sapta Pesona), Jakarta 28 Januari yang lalu.  
Penyelenggaraan event Tour de Flores 2016 terinspirasi oleh event sejenis lainnya seperti Tour de France (sejak 1903), Tour de Singkarak (sejak 2009), dan Tour de Banyuwangi (sejak 2012). Kegiatan ini sejatinya merupakan event olahraga namun memiliki dampak pariwisata yang luar biasa.

Dalam Tour de Flores 2016 ini, peserta akan menempuh jarak sejauh 743 km, yang terbagi atas 5 etape. Awal etape adalah di Larantuka (Kabupaten Flores Timur), dan akhir etape di Labuhan Bajo (Kabupaten Manggarai Barat). Selain Larantuka dan Labuhan Bajo, kota-kota yang disinggahi yaitu Maumere (Kabupaten Sika), Ende (Kabupaten Ende), Bajawa (Kabupaten Ngada), dan Ruteng (Kabupaten Manggarai).
Rangkaian acara selama sepuluh hari Tour de Flores 2016 ini sebagai berikut :
·         Pra event, upacara pembukaan, dan start etape pertama (Larantuka);
·         Akhir etape pertama dan start etape kedua (Maumere);
·         Akhir etape kedua dan start etape ketiga (Ende);
·         Akhir etape ketiga dan start etape ke empat (Bajawa); dan
·         Akhir keseluruhan etape dan penutupan (Labuhan Bajo).
Dapat dipastikan, dalam event internasional ini, dunia akan melihat wajah Flores yang masih asli dan sarat dengan potensi wisatanya. Nama "Flores" sebenarnya merupakan pemberian bangsa Portugis saat menjajah Indonesia, yang berasal dari kata "Cabo da Flores", yang berarti "Tanjung Bunga". Orang Flores sendiri menyebut pulaunya sebagai "Pulau Bunga". Sebutan lain untuk pulau ini yakni "Nusa Nipa" atau "Pulau Ular". Sebutan ini bukan karena di pulau ini banyak ularnya, namun karena bentuk pulau ini seperti ular dengan kepala yang mendongak di ujung timur pulau ini.
Guna mendukung terselenggaranya acara ini, pemerintah Provinsi NTT telah mengalokasikan anggaran sejumlah 3 Miliar lebih. Alokasi anggaran ini untuk membiayai kegiatan atraksi kesenian pada setiap tempat persinggahan para peserta Tour de Flores. TdF 2016 ini akan diikuti oleh sekitar 230-an pembalap sepeda dari 21 negara. Lomba ini dianggap lomba yang paling menantang jika dibandingkan dengan event yang sama di Indonesia yakni Tour de Singkarak atau Tour de Banyuwangi. Dikabarkan bahwa lomba ini akan turut dihadiri oleh bapak Presiden RI, Joko Widodo pada sesi etape terakhir di Labuhan Bajo. Pada setiap etape yang dilewati, para peserta akan menginap selama satu malam di setiap kota yang dilewati, dan mendapat suguhan berupa hiburan atau acara kesenian, yang menampilkan keragaman kesenian tradisional masyarakat setempat.
Visi dari dilaksanakannya Tour de Flores ini yakni "Mengangkat pariwisata Flores ke pentas dunia". Sasarannya adalah : Mempromosikan dan mengangkat pariwisata Flores; Mewujudkan Labuhan Bajo sebagai salah satu destinasi wisata prioritas; Mendukung Flores Tourism Authority (FTA); Mengajak masyarakat Indonesia dan dunia mengunjungi destinasi wisata Flores melalui balap sepeda berskala Internasional; dan Mengajak masyarakat dunia menyaksikan aneka atraksi musik, tari dan budaya tradisional Flores. 

==(Dari berbagai sumber)==

====
Booking.com