Bagi
warga Kota Ende, Tangga Alam tentu tidak asing lagi ditelinga. Bagi Anda yang
bukan warga kota Ende tentu bertanya-tanya..Apa maksud dari Tangga Alam ini?.
Ya... yang dimaksud Tangga Alam disini adalah sebuah wilayah pantai, yang biasa
digunakan sebagai tempat untuk berekreasi oleh warga Kota Ende. Pantai ini
sangat sering dikunjungi oleh berbagai kalangan yang hidup di kota ini untuk
berbagai aktifitas rekreatif seperti berenang, bermain pasir, bermain sepak
bola, duduk santai sambil membawa makanan, dan sebagainya. Garis pantainya yang
cukup datar dan lebar (sekitar 40 meter lebih) memberikan keasyikan tersendiri
bagi pengunjungnya. Saat yang tepat untuk berekreasi di lokasi ini biasanya pada
hari libur, atau hari sabtu dan minggu.
Jarak
lokasi ini dari pusat kota Ende sekitar 4 km atau hanya ditempuh dalam waktu 20
menit ke arah timur dari pusat kota. Tepatnya ke arah desa Wolotopo (Kecamatan
Ndona). Jaraknya yang dekat inilah yang membuat lokasi ini menjadi salah satu
pilihan warga kota Ende untuk mengisi hari-hari liburnya.
Jalur jalan yang menggerus Tangga Alami pada bukit karang |
Sebagai
tempat wisata rekreatif, kondisi pantai ini masih alami, bersih dan asri. Dari
pantai ini pula, anda bisa melihat ke arah kota Ende terutama daerah bandara
Hasan Aroebusman, pelabuhan Ippi, dan pantai Arubara. Dari pantai ini pula Anda
bisa melihat terbenamnya matahari di sore hari. Siluet yang terbentuk dari
terbenamnya matahari merupakan pemandangan yang unik dan indah dilihat dari
lokasi ini.
Keunikan
lainnya, adalah bukit yang berhadapan langsung dengan pantainya yang terlihat
curam, asri, dan indah. Perpaduan bukit curam dan pantainya merupakan keunikan
tersendiri.
Kondisi
pantainya yang bersih dan sangat indah membuat anda akan betah berlama lama
disini. Sayangnya lokasi ini belum mendapat sentuhan penataan dari
pemerintah setempat. Disini belum terdapat fasilitas-fasilitas pendukung yang
dibangun sebagaimana selayaknya sebuah tempat wisata, yang membuat lokasi
wisata menjadi lebih menarik dan tertata rapih. Demikian pula belum terdapat
tempat untuk berjualan makanan/minuman. Jadi, ketika ke lokasi ini, Anda harus
membawa makanan/ minuman sendiri.
Aktifitas rekreatif dengan bermain bola |
Bagi
Anda yang suka berenang, sebaiknya perlu berhati-hati, karena arus ombak pantai
ini cukup berbahaya. Berkaitan dengan ini, hingga kini belum ada tanda larangan
atau rambu peringatan yang dibangun pemerintah setempat. Jadi Anda perlu
berhati-hati jika ingin berenang. Kebanyakan pengunjung yang datang ke tempat
ini hanya sebatas bermain di pantai (bermain pasir, bermain bola, dan berolahraga),
dan memancing (bahasa setempat disebut "weke ika"). Menikmati
berenang di air laut dengan aman tanpa takut terbawa ombak, merupakan harapan pengunjung
bagi pemerintah setempat, dengan membangun tembok pembatas dan pemecah
gelombang di areal pantai ini (terinspirasi dengan pantai Ancol di Jakarta).
Bagi
Anda yang suka berolah raga, terutama bagi yang suka Joging atau lari-lari dan
jalan-jalan santai, lokasi ini layak dipertimbangnya untuk menjadi pilihan.
Jalur jalan lurus yang sejajar garis pantai, dengan bukit-bukitnya yang asri,
serta adanya tanjakan-tanjakan pada bukit menjelang memasuki kampung Wolotopo (sekitar
2 km) memberikan keasikan dan tantangan tersendiri. Belum lagi dengan suara
burung, suara monyet yang bersahutan, suara deburan ombak dan suara mesih-mesin
perahu nelayan berpadu menjadi satu dalam satu keindahan Tangga Alam. Waktu
yang baik untuk berolah raga (joging dan jalan santai) di pantai ini adalah
pagi atau sore hari. Jika Anda ingin melihat siluet terbenamnya matahari, maka
tentu Anda akan memilih sore hari. Setelah berolahraga, beristirahat sambil
melihat indahnya matahari terbenam.