Featured Post

Danau Kelimutu dan Pesona 3 Warna Air yang Dilihat dari Langit

Keindahan Danau Kelimutu membuat banyak orang ingin ke sana. Tapi memang tidak mudah mencapai puncak gunung Kelimutu untuk menatap keind...

Sunday, August 16, 2015

Ritual Pati Ka Dua Bapu Ata Mata di Kelimutu Berlangsung Khidmat

Perayaan hari kemerdekaan RI ke 70 di Kabupaten Ende kali ini sangat meriah. Banyak kegiatan diselenggarakan, salah satunya adalah ritual adat Pati Ka Du'a Bapu Ata Mata di puncak gunung Kelimutu pada tanggal 14 Agustus 2015. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam rangkaian Sepekan Festival Danau Kelimutu 2015.
Dalam bahasa Lio, Pati Ka berarti "memberi makan", "Dua Bapu" berarti Nenek Moyang (Leluhur), dan Ata Mata berarti "orang yang telah meninggal". Jadi makna kegiatan ini yakni "memberi makan pada arwah leluhur yang telah meninggal". Ritual ini menandakan betapa dekatnya orang Lio dengan para leluhur mereka.

Ritual tahunan pada setiap tanggal 14 Agustus ini berlangsung khidmat, diawali dengan acara penyambutan dari para tetua komunitas adat (Mosalaki) dari desa penyangga Gunung Kelimutu. Para mosalaki yang hadir berasal dari persekutuan-persekutuan adat desa-desa penyangga Taman Nasional Kelimutu, yakni Mosalaki Konara, Woloara, Pemo, Nuamuri, Mbuja, Tenda, Wiwipemo, Wologai, Saga, Puutuga, Sokoria, Roga, Ndito, Detusoko, Wolofeo dan Kelikiku.

Yang menarik dan menjadi pusat perhatian adalah kehadiran satu-satunya tetua adat dari kalangan perempuan yakni Agatha Gale, Mosalaki Puu Tana Jendo Laki, Desa Wolofeo, Kecamatan Detusoko.

Hadir dalam upacara ini Bupati dan Wakil Bupati Ende, Bapak Marselinus Y.W Petu dan Bapak Djafar H. Achmad. Juga turut hadir Ketua DPRD Ende, Herman Yoseph Wadhi, Sekda Agustinus G. Ngasu dan sejumlah pejabat lingkup Pemkab Ende, serta ribuan masyarakat yang datang dari desa-desa sekitar Gunung Kelimutu.

Setelah disambut secara adat, Bupati Ende beserta jajarannya dipersilahkan masuk ke Kuwu di mana seluruh tetua adat sudah menunggu. Sementara itu, makanan dan minuman yang akan dipersembahkan untuk para leluhur pun disiapkan.

Makanan itu diletakkan di atas Pane, piring saji yang terbuat dari tanah liat. Makanannya berupa nasi beras merah dengan lauk daging babi. Untuk minumannya ada Moke, air putih dan kopi.

Setelah didoakan, makanan pun dibawa oleh tetua adat, dan juga rombongan Bupati Ende untuk menuju ke lokasi upacara di dekat area Danau Kelimutu. Masing-masing membawa satu piring saji yang berisi makanan untuk para leluhur. Total ada 26 piring yang dibawa. Tetua adat berada di barisan paling depan, disusul rombongan bupati di tengah, dan diiringi para mosalaki di belakang. Diiringi bunyi gong, tetua adat  melangkah meniti anak tangga hingga ke lokasi acara. Suasana sangat sakral dan sunyi, hanya bunyi gong yang terdengar.

Setelah tiba di lokasi upacara, rombongan tetua adat mulai memanjatkan doa untuk para leluhur dalam bahasa Lio. Kemudian mereka duduk mengelilingi sebuah batu besar sebagai tempat meletakan bahan persembahan (berfungsi semacam altar). Di situlah, rombongan ini 'memberi makan' roh para leluhur dengan cara meletakkan nasi beras merah beserta lauk daging babi di atas batu. Sisa makanan yang masih ada di piring saji kemudian dimakan bersama oleh para tetua adat.

Sehabis makan bersama, semua yang hadir mulai mengambil tempat berdiri lalu menyanyikan lagu tradisional dengan bahasa Suku Lio yang disambut dengan Tarian Gawi oleh rombongan tetua adat lainnya. Tarian Gawi inilah yang menandakan bahwa upacara Pati Ka Du'a Bapu Ata Mata telah berlangsung dengan lancar dan tanpa kendala suatu apapun. Itu juga pertanda bahwa persembahan mereka diterima oleh arwah para leluhur yang bersemayam di Danau Kelimutu.


Atraksi tarian Gawi dan Wanda Pa'u


Prosesi adat yang memakan waktu tiga jam lebih diikuti dengan antusias oleh masyarakat adat  serta turis asing maupun domestik yang memadati lokasi acara sejak pagi.



Prosesi "Pati Ka Du'a Bapu Atamata" dalam gambar :



(semua gambar diambil dari koleksi Yanti Yuliati)

Hotel di Ende dan Moni-Kelimutu :
Pesona Wisata di Ende :
Booking.com